Wartawan di Jayapura Ikut Capacity Building Terkait Penggunaan QRIS
Caption : Suasana kegiatan Capacity Building Wartawan terkait media pembayaran transaksi digital dengan menggunakan QRIS (QR Code Indonesian Standar) yang diikuti 25 orang wartawan ekonomi di Kota Jayapura. (foto : Julia/RadarPagi
JAYAPURA RadarPagiNews – Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua menggelar Capacity Building (Pengembangan Kapasitas) Wartawan terkait dengan media pembayaran transaksi digital dengan menggunakan QRIS (QR Code Indonesian Standar), Selasa (28/2/2023) di Cafe Marlin Holtekamp Kota Jayapura.
Kegiatan ini sebagai tindak lanjut hasil pertemuan pada bulan lalu merequest/permintaan usulan insan pers menyangkut capacity building bagi para jurnalis.
Menghadirkan pemateri Thomy Andryas selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, yang membawakan materi Pengelolaan dan Kepatuhan Digitalisasi Sistem Pembayaran Untuk Mendorong Akselerasi Ekonomi dan Keuangan Digital. Dengan dipandu moderator Raymond Samora selaku Kepala Tim Implementasi KEKDA Bank Indonesia Perwakilan Papua.
Hadir juga diantaranya jajaran Staf BI diantaranya Ahmad Reyhan selaku Kepala Unit Kehumasan, Stefanus Febri dan Hartati pada bagian Unit Kehumasan Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua.
Seperti yang dijelaskan Thomy Andryas diharapkan dengan kegiatan ini, apa yang sudah disharing kepada insan pers bisa diteruskan atau disminasikan kepada masyarakat dengan baik. Sehingga bisa teredukasi atas penggunaan QRIS sebagai media pembayaran transaksi non tunai.
Dijelaskannya sejauh ini penggunaan QRIS di Papua sebanyak 100 ribu orang. “Jadi di tahun 2021 itu pengguna sekitar 15 ribu orang dan di tahun 2022 meningkat 85 ribu orang. Jadi 2021 dan 2022 akumulasinya 100 ribu orang,”terangnya disela kegiatan.
Untuk tahun 2023 ini ditargetkan pengguna QRIS sekitar 105 ribu orang dengan jumlah volume transaksi diperkirakan akan meningkat sekitar Rp. 700 ribu.
Diakuinya tantangan yang dihadapi pihak Bank Indonesia khususnya di Papua. Terkait infrastruktur komunikasi. Dimana ada beberapa daerah yang blank spot, terutama di daerah – daerah pegunungan.
Sehingga perlu disinergikan atau dikoordinasikan dengan Diskominfo setempat dan juga penyedia sarana telko di daerah setempat.
Supaya tidak terjadi blank spot di daerah tersebut. Agar transaksi pengguna transaksi digital ini. baik dari sisi pengguna barunya, bisa lebih meningkat dan dari sisi pedagang/merchannya bisa terus bertambah.
Irian Creative Week
Untuk itu pihaknya terus membuat strategi agar target penggunaan QRIS bisa terlaksana dan tercapai.
“Dalam waktu dekat akan ada yang namanya Irian Creative Week (ICW). Mudah -mudahan disana bisa terimplementasi pengguna baru QRIS di momen ICW ini,”harapnya.
Hal ini karena momen ini bisa menjadi zona QRIS dimana semua transaksi pembayaran bisa menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran non tunai. (Mina)
