Ular Piton Bakal Jadi Menu Resmi Warga Florida
Florida, radarpaginews.com – Di beberapa daerah tanah air, seperti di wilayah Minahasa, Sulawesi Utara, daging ular piton sudah biasa dikonsumsi masyarakat. Tapi tidak demikian di Amerika Serikat. Karena itu, daging ular piton di sana dianjurkan hanya bisa dimakan bila sudah dipastikan bahwa dagingnya aman untuk dikonsumsi. Tidak main-main, ilmuwan pun dilibatkan oleh pemerintah untuk memastikan keamanannya.
Diberitakan CNN, Kamis (31/12/2020), ular piton mungkin menjadi menu baru warga di Florida, Amerika Serikat. Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida sedang bekerja sama dengan Departemen Kesehatan Florida untuk menyelidiki kadar merkuri dalam ular piton.
Proses ini untuk menentukan apakah ular piton dapat dikonsumsi dengan aman. Jika demikian, ular piton mungkin akan segera masuk ke dalam menu restoran dan meja makan di seluruh negara bagian Florida.
“Ini adalah proses awal untuk studi merkuri. Kami saat ini berada dalam tahap pengumpulan jaringan dari proyek tersebut, dan COVID-19 telah memundurkan sedikit dari rencana awal kami,” kata juru bicara komisi satwa liar, Susan Neel.
Program Eliminasi Piton dipimpin oleh Komisi dan Distrik Pengelolaan Air Florida Selatan, yang mendanai studi merkuri itu. Sejauh ini, lebih dari 6.000 ular piton telah disingkirkan dari Everglades melalui program tersebut.
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengembangkan dan berbagi saran konsumsi ular piton Burma di Florida Selatan dan menginformasikannya kepada warga. Harapannya agar masyarakat dapat segera memakan ular piton untuk membantu mengatur populasi mereka.
Diketahui, ular piton bukan hewan asli Florida. Ular piton baru terlihat di Florida pada dekade 1980-an, diduga berasal dari peliharaan warga lokal yang terlepas. Sejak itu, perkembangan ular piton sangat pesat sehingga mengganggu habitat hewan asli wilayah tersebut. Karena itu, pemerintah setempat menganjurkan warganya untuk membunuh ular piton secara manusiawi untuk mengendalikan populasinya.
Meski badan kesehatan setempat merasa “jijik” menjadikan ular sebagai makanan, namun demi alasan pengendalian populasi ular, masyarakat diharapkan mau memakannya. “Kami berharap hasilnya akan membuat masyarakat enggan mengonsumsi ular piton, tetapi jika kami dapat memastikan bahwa mereka aman untuk dimakan, itu akan sangat membantu untuk mengendalikan populasinya,” kata Susan Neel. (jar)