Polisi Terus Bekerja Ungkap Kasus Dua Anak Hilang di Kota Jayapura
J A Y A P U R A RadarPagiNews, – Dua Kasus Anak Hilang di Kota Jayapura, yang masuk dalam wilayah hukum Polresta Jayapura, Kapolresta Jayapura Kota AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen menegaskan timnya masih terus bekerja di lapangan dan melakukan penyelidikan guna dapat mengungkap tabir peristiwa miris yang tengah viral dan menjadi pembahasan warga kota.
Hal tersebut dikatakannya saat ditemui awak media usai menghadiri giat Pisah Sambut Kapolresta Jayapura Kota bersama Forkopimda bertempat di Aula Sian Soor Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa pagi (15/4/2025).
Dijelaskannya dua kasus tersebut yakni anak hilang di Koya Barat bernama Nur Alisa yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, hingga kini pihak Kepolisian masih terus bekerja untuk melakukan pengungkapan.
“Kami mohon waktu dan dukungan baik doa maupun pemberian informasi terkait kasus tersebut,”tuturnya.
Sementara itu untuk jenazah Perempuan yang ditemukan kemarin di Perairan Holtekamp, sejauh ini masih dugaan bahwa jasad yang sudah tidak utuh itu adalah anak hilang yang di Dok IX yakni Ananda Nurmila.
Namun semua itu baru bisa terjawab usai dilakukan pencocokan melalui Tes DNA yang kini Tengah kami lakukan.
Sejauh ini pihak Kepolisian belum bisa menyampaikan motif dibalik dua kasus tersebut. Motifnya akan diketahui bila kasus tersebut telah terungkap.
“Untuk hasil otopsi Ananda Nur Alisha sejauh ini belum ada karena tim forensic dari Dokkes sedang focus melakukan backup terhadap para korban di Kabupaten Yahukimo. Dimana para korban yang merupakan pendulang itu kini totalnya telah mencapai 15 orang,”terangnya.
Terkait spekulasi penilaian masyarakat tentang orang dekat atau orang tuanya yang menjadi pelaku terhadap Ananda Nur Alisa kini bermacam-macam. Untuk itu pihak Kepolisian menghimbau kepada masyarakat jangan terlalu banyak berspekulasi.
”Bila ada informasi kami mohon untuk diinformasikan kepada kami guna mendukung proses pengungkapan,”himbaunya.
Dirinya juga menambahkan agar asumsi-asumsi yang muncul di Masyarakat agar tidak berlebihan. “Kasihan terhadap pihak keluarga yang tentunya merasa kehilangan,”tandasnya. (YoseMaria)