Pj Gubernur Papua : Setiap Karya Adalah Kanvas Yang Menampilkan Identitas Papua.
JAYAPURA RadarPagiNews – 350 pelaku usaha di Kota Jayapura ikut berpartisipasi dalam Forum Peningkatan kompetensi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Hotel Suni Abepura Jayapura. Senin (22/7/2024).
Kegiatan diprakarsai Dekranas Nasional dan juga OASE yang terdiri dari para istri Kabinet Indonesia Bersatu diketuai Tri Tito Karnavian ini.
Rencnanya kegiatan ini juga akan diselenggarakan di Kota Wamena Provinsi Papua Pegunungan pada tanggal 24 Juli.
Selaku tuan rumah Pj Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun sesaat sebelum memberikan sambutannya meminta kepada para peserta yang hadir, khususnya dari luar Papua agar ikut membantu para pelaku UMKM.
“Saya kenakan topi mahkota ini beli dari ibu – ibu. Jadi semua peserta kami harap bisa ikut juga membeli. Sehingga cepat habis,”ajaknya.
Dalam sambutannya Gubernur Ridwan mengatakan pelaku uusaha UMKM tidak hanya berperan dalam menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi juga dalam menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam upaya meningkatkan kompetensi pelaku UMKM di Papua.
Khusus Tanah Papua perlu melakukan langkah-langkah strategis dan kolaboratif kerjasama antara pemerintah provinsi Dekranas pusat dan daerah, serta pelaku usaha kerajinan Kriya harus terus diperkuat peningkatan manajemen usaha.
Melalui pelatihan pendampingan dan akses terhadap sumber daya yang lebih baik adalah kunci untuk meningkatkan daya saing produk lokal kita di pasar nasional maupun internasional.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif Dekranas Provinsi Papua yang berfokus pada pengembangan usaha kerajinan kriya. Mungkin ada yang bertanya mengapa fokus pada Kriya. Jawabannya sederhana sekali, karena di dalam setiap tenunan ukiran dan kerajinan tangan kita. Terkandung cerita dan sejarah kita yang merupakan sumber kekuatan yang tidak tergantikan, yang bisa kita tawarkan kepada dunia UMKM kita,”tuturnya.
Khususnya di sektor Kriya adalah lebih dari sekadar bisnis, mereka adalah penjaga warisan narator tanpa kata yang menyampaikan cerita dan tradisi Papua.
Melalui setiap produk yang mereka ciptakan dari ukiran kayu yang menggambarkan kearifan lokal hingga anyaman yang mengikat sejarah.
Lanjutnya setiap karya adalah kanvas yang menampilkan identitas Papua. Peran kita dalam Sinergi ini adalah sebagai katalis untuk menghidupkan lagi semangat dari pendahulu kita, yang mengukir sejarah sekarang dengan alat-alat modern dan strategi yang dihami oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk itu harus memastikan bahwa setiap usaha kecil mendapatkan akses kepelatihan yang akan mengubah mereka menjadi raksasa baru dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif.
“Itulah sebabnya kerajinan kriya Papua memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut dengan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang kita miliki,”ujarnya.
Sebab produk kerajinan kita dapat menjadi produk unggulan yang diminati pasar global. Untuk itu Gubernur berharap Kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi kita semua untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk UMKM di Papua.
“Mari kita manfaatkan setiap kesempatan untuk belajar dan berkolaborasi demi kemajuan bersama,”ujarnya.
Sektor UMKM Serap Tenaga Kerja
Sementara itu Ketua Dekranas Nasional
Tri Tito Karnavian mengatakan untuk menunjukkan pelaku UMKM ini sangat besar sekali menyerap tenaga kerja. Karena dari sektor informal ini luar biasa sumbangannya pun kepada PDRB ataupun pendapatan domestik bruto negara sebesar 60,5% dari usaha UMKM. Oleh sebab itu UMKM sangat mendukung perekonomian nasional.
Karena beberapa kali kita krisis ekonomi, ternyata UMKM inilah yang cepat bangkit kembali dan mendongkrak perekonomian nasional.
“Saya sangat menghargai dari Kementerian Investasi yang mendukung kegiatan-kegiatan dalam meningkatkan kompetensi UMKM ini. khususnya kalau di tanah Papua ini kita tahu bahwa sangat banyak sekali produksi kerajinan kriya yang tidak hanya terkenal di tingkat lokal regional tapi internasional,”tuturnya.
Masih menurut Tri Tito Karnavian diketahui bahwa produk-produk dari Papua. Khususnya noken sudah menjadi warisan tak benda yang diakui UNESCO.
Noken memang identitas Papua, tidak hanya di Papua seperti di panta. Akan tetapi juga di wilayah Pegunungan, semua memproduksi noken.
Dengan perkembangan pasar, bahwa noken sudah bisa menjadi pakaian, karena bisa menjadi kain.
Noken sebagai kain karena ini akan menjadi kerajinan kriya yang luar biasa, yang seharusnya dikembangkan.
“Memang kita membutuhkan peningkatan-peningkatan kualitas dari bahan baku yang dibuat. Namun saya sangat mendorong agar keunikan dari produksi – produksi di Papua ini juga dipertahankan,”harap Tri.
Dikesempatan itu Ketua Dekranas ini juga meminta agar Papua jangan sampai
kalah dengan daerah lainnya. Terkait pengembangam usaha Kriya. Dengan memamfaatkan bahan-bahan produk lokal. Karena selama ini semua didatangkan dari luar. “Kita harapkan juga selain Kita meningkatkan kualitas.Kita juga akan tingkatkan kompetensi dari UMKM. Kita juga menjaga bahan bakunya yang diambil dari alam. Seperti kulit kayu, yang sangat apa eee unik,”tuturnya.
Selain itu juga harus perhatikan bahan bakunya kesediaan bahan bakunya dan menjaga sistem labelnya kelangsungannya yang bersinggungan juga dengan pelestarian lingkungan hidup.
” Mudah-mudahan kegiatan ini banyak manfaatnya. Utamanya semuanya yang berkecimpung langsung di UMKM di Tanah Papua,”pungkasnya. (Redaksi)