Mantap, Tahun 2023 Bank Indonesia Perwakilan Papua Over Target Penggunaan QRIS
JAYAPURA RadarPagiNews – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Thomy Andrias menjelaskan dari sisi volume transaksi maupun nominal transaksi non tunai dengan menggunakan aplikasi QRIS di Papua, Bank Indonesia sudah melampaui target/over target.
Untuk itu pihaknya memohon bantuan media agar dapat mengajak masyarakat untuk menggunakan QRIS. Terutama mereka yang belum menggunakan QRIS.
“Kalau transaksinya sudah tercapai. Kami targetnya 700 ribu transaksi. Tetapinya pencapaiannya 2 juta transaksi. Seiring dengan gencarnya sosialisasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama pihak Perbankan dan juga bersama teman – teman wartawan,”jelasnya menjawab pertanyaan redaksi pada acara Bincang – Bincang Media. Selasa (12/12/2023).
Sementara untuk volumenya walaupun tidak ditargetkan. Akan tetapi kalau dilihat dari tahun yang lalu. pencapaiannya meningkat drastis. Dimana tahun 2022 volumenya hanya mencapai Rp. 144 milyar. Ditahun 2023 mencapai Rp. 470 milyar. Jadi meningkatnya tiga kali lipat lebih.
Masih Rendah
Namun demikian diakuinya secara nasional peringkatnya masih terbilang rendah dibanding daerah lainnya di Indonesia. “Kalau untuk pengguna baru, kita dari semua provinsi paling bawah. Tetapi kita diatas sedikit dari Provinsi Papua Barat,”ungkapnya.
Akan tetapi kalau untuk volume transaksi Tingkat Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua). Papua berada di peringkat Keempat di bulan Oktober dibawah Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara.
Diakuinya penggunaan QRIS di Provinsi Papua tertinggi masih berada di wilayah perkotaan seperti Kota/Kabupaten Jayapura dan Keerom. Sementara daerah lainnya masih terkendala dengan infrastruktur. Seperti jaringan telekomunikasi di beberapa wilayah Papua masih susah signal. Terutama di wilayah Pegunungan.
Untuk itu Bank Indonesia Perwakilan Papua menghimbau kepada Masyarakat untuk terus menggunakan transaksi non tunai. Sebab dengan penggunaan QRIS dan juga digital banking lainnya dapat terhindar dari penerimaan uang palsu dan tidak perlu lagi repot membawa uang tunai.
“Dari segi merchand tidak repot mencari uang kecil,”ujarnya setengah berpromosi.
Disisi lain Masyarakat juga diminta untuk selalu bijak dalam berbelanja. Dengan selalu berhemat dan merawat uang rupiah itu sendiri. (Redaksi)
