Makna Dibalik Penyerahan Hasil Bumi Warga Koya Kepada Cawagub Yermias Bisai
KOYA BARAT RadarPagiNews – Sabtu siang (5/10/2024) ratusan warga Koya Barat, Koya Timur, Koya Tengah – Distrik Muara Tami, Kota Jayapura berkumpul di pelataran rumah salah satu warga atau tepatnya di Jln Wamena, Koya Barat. Menunggu kehadiran Calon Wakil Gubernur Papua nomor urut 1 Yermias Bisai untuk bertatap muka.
Saat tiba dilokasi Cawagub Yermias langsung dikenakan blankon dan ditandu masuk oleh oleh para pemuda menuju ke tempat acara.
Begitu masuk ke dalam tempat acara, para warga menyerahkan hasil bumi seperti sayur mayur dan buah. Untuk diketahui mayoritas warga di tempat ini adalah para petani yang mana daerah Koya dulu dikenal sebagai daerah Transmigrasi.
Penyerahan hasil bumi ini mengandung makna lambang kemakmuran, kedamaian, berkah dan Amanah bagi seorang pemimpin.
“Karena kami semua mendukung dan yakin pasangan BTM-YB akan menjadi pemimpin kami di Provinsi Papua ini. Sirih dan Pinang yang kami tanam dan berikan, adalah lambang toleransi kami yang telah sangat erat terbangun di Bumi Cenderawasih,”terang Mariana yang menjelaskan makna prosesi penjemputan tersebut.

Beberkan Visi Misi
Dihadapan ratusan warga, Yermias Bisai memperkenalkan dirinya yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Kabupaten Waropen hingga tahun 2026. “Tetapi saat ini saya sedang cuti kampanye,”akunya.
Dengan Visi Papua maju, mandiri dan berbudaya. Yermias mengatakan tujuan dirinya kampanye agar dikenal dan saling mengenal.
Sama seperti di beberapa Lokasi kampanye sebelumnya. Bersama Cagub Benhur Tomi Mano, keduanya juga membeberkan misinya yakni program unggulan dan wajib. Diantaranya seperti tunjangan bagi ASN, penguatan ekonomi, infrastruktur, Pendidikan, Kesehatan dan sosial budaya.
“Ekonomi sangat penting, daerah Koya ini sudah maju sekali dan inilah dinamika dalam pembangunan. Ada satu program yang kami buat terutama kepada para petani yang namanya Kartu Tani dimana mereka akan terdaftar. Setelah itu ada wadah atau badan yang membawahinya. Misalnya ketika para petani butuh pupuk, bibit dan lainnya dengan kartu ini dapat lebih mudah,”bebernya.
Selain itu juga khusus untuk Koya ada Kartu nelayan perikanan darat. Kemudian juga ada Kartu Lansia, Kartu Pencaker serta kartu disabilitas yang menjadi program unggulan.
“Kami juga akan buat embarkasi haji dibuka di Jayapura dan tidak perlu ke Makasar lagi. Khusus di Tanah Papua. Kita rencananya akan buka di Koya. Tim kami saat ini sedang menggodok serta mempersiapkan hal itu,”ungkapnya.

Murahnya Harga Sayur Mayur
Usai membeberkan visi misi bersama program unggulannya. Tibalah saat sesi tanya jawab. Melihat pembawaan Cawagub YB yang terlihat tenang dan sederhana itu. Membuat warga tanpa sungkan menyampaikan keluhan, masukkan dan juga uneg – uneg-nya kepada Paslon yang hanya diusung dua partai koalisi itu.
Pertama dari seorang warga yang berprofesi sebagai petani yakni Suriyatno, yang mengeluhkan harga pertanian lagi menurun semua. Seraya memberikan contoh harga tomat yang terus mengalami penurunan dan sudah berlangsung selama dua bulan.
“Harganya Rp2.000 Pak wagub di tingkat petani. Paling kalau naik sedikit hanya Rp4.000. Saat ini turun lagi 2.000,”ungkapnya.
Dirinya mengungkapkan semasa BTM menjabat Walikota Jayapura sangat mengetahui persis keadaan di Koya, yang dulunya adalah sentra tanaman padi. “Bahkan beliau sering ikut panen raya di sini. Tapi setelah tahun 2020 ke atas menurun,”ujarnya.
Hal ini karena banyak bibit padi yang masuk tidak sesuai dengan lidah orang Papua yang maunya makan beras pulen dan empuk. Saat itu Petugas BPTP datangkan padi jenis perah. Yang akhirnya tidak diterima masyarakat.
Kemudian yang berikutnya lagi masalah irigasi. Untuk Koya di daerah ini terkendala dengan sedimen pasir yang tinggi. Sehingga pernah tiga kali melakukan penanaman bibit padi. Tetapi begitu terkendala sedimen yang masuk ke sawah. Membuat lumpurnya bisa sampai 30 – 40 cm.
“Makanya untuk masuk ke sawah sangat susah sekali. Makanya sampai saat ini sangat menyedihkan sekali untuk yang dulunya 300 hektar. Sekarang mungkin tinggal 20 hektar saja,”akunya.
Untuk irigasi sendiri menurutnya tidka terlalu masalah. Karena para petani beralih menjadi berkebun ke hal lain yakni menjadi petani palawija, semangka dan yang lainnya. “Jadi irigasi tetap berjalan baik. Tetapi tadi itu tadi sedimen sangat tinggi. Mempengaruhi kualitas tanah juga,”tuturnya.
Para petani ini juga berharap kepada Bapak Gubernur untuk sarana jalan produksi. Yang sering mengalami kerusakan. Untuk itu dirinya mengusulkan kalau bisa pemeliharaan berkala.
Minta Modal Usaha dan Soal Sekolah
Lain halnya Mama Oci yang sangat berharap Pasangan BTM – YB jika kelak terpilih sebagai pemimpin di Provinsi Papua, ada perhatian kepada para ibu-ibu yang mempunyai usaha kecil – kecilan. Namun mereka selama ini terkendala dengan modal usaha. Sehingga mereka sangat berharap adanya asupan modal untuk para ibu berusaha.
Kedua untuk pemasaran dirinya mengusulkan agar di Koya Barat ada pasar local seperti yang ada di Koya Timur.
Pada kesempatan itu Mama Ori yang juga mewakili para orangtua. Juga meminta ada tambahan ruangan sekolah. Karena akibat kurangnya ruangan sekolah. Membuat sebagian anak – anak harus sekolah siang dan pulangnya pada sore hari.

Yakin BTM – YB Menang
Sementara itu warga Koya Timur Sadrak Yunus Lesi Manuraya dengan nada tegas mengungkapkan bahwa dirinya sangat yakin Pasangan BTM – YB akan memimpin Provinsi Papua.
“Saya tidak mau sebut lagi Calon wakil gubernur. Tetapi Bapak Wakil gubernur. Sebab menurut prediksi saya pribadi. Elektabilitas bapak sudah mencapai 70%. Jadi barangkali kita yang ada semuanya kita berusaha untuk mencapai 80%,”kata Zadrak disambut tepuk tangan warga yang hadir.
Pada kesempatan itu dirinya hanya mengusulkan satu hal saja kepada pasangan nomor urut 1 ini, terkait masalah Pendidikan. “Pak saya berharap kepada bapak BTM – YB. Agar supaya pada saat nanti bapak dan orang duduk memimpin. Tolong nangun satu sekolah SMA di Koya Barat dan satu SMP di Koya Timur. Itu saja Pak terima kasih. Salam Tuhan Yesus memberkati bapak,”ucap Zadrak.
Menanggapi keluhan petani, Cawagub YB berharap agar Provinsi Papua bisa sama seperti Papua Selatan untuk dapat menjadi lumbung padi lagi. “Jadi Pak ini tidak bisa kami serta-merta langsung memutuskan. Tetapi kami harus menerima banyak masukan dari kelompok-kelompok petani. Nanti kalau Tuhan sayang. Kami berdua duduk memimpin. Pasti kami akan turun sampai ke bawah,”janjinya.
Untuk itu jika keinginan dan harapan masyarakat di Koya tercapai. Yermias Bisai mengingatkan kepada para warga agar ditanggal 27 November mendatang. Datang ke bilik TPS dan mencoblos nomor urut 1 untuk Papua maju, mandiri dan berbudaya. (Odeodata H Julia)

 
                                                                     
                                                                     
                                                                    