KPwBI Papua Siap Gelar GNPIP di Kota Rusa Merauke, Diharapkan Ada Peningkatan Produksi
JAYAPURA RadarPagiNews – Kepala KPwBI Papua Faturachman mengatakan pelaksanaan kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) ke II tahun 2024 di kota rusa, Merauke – Provinsi Papua Selatan pada tanggal 25 – 26 Juli di Lapangan Apel Kantor Bupati Merauke Kab. Merauke, Prov. Papua Sela.
Para peserta pelaku – pelaku usaha yang akan mengikuti kegiatan ini juga datang dari luar Papua Selatan. Semisal Kelompok tani dari Provinsi Papua Tengah, yang dalam usahanya menanam aneke cabai. Kemudian SMK 5 di Tanah Miring, Merauke yang sudah memproduksi pupuk organic cair. Nantinya akan dilaunching.
Dalam GNPIP ada satu sesi program yang terkait dengan penerapan good agriculture practices, yang salah satu contohnya adalah pupuk organic cair. Karena pupuk kimia, selain susah didapat. Kemudian harganya sangat tergantung dengan harga pasar nasional.
Selanjutnya akan ada pemberian bantuan sarana dan prasarana (sarpras) kepada kelompok tani dan pondok pesantren. Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di Merauke, Kota Jayapura, Nabire, dan Timika selama 2 hari (25-26 Juli 2024).
“Nanti juga akan ada penandatanganan kerjasama antar daerah dengan pelaku usaha petani bawang merah di Jayapura dan Enrekang. Jika kalau keadaan memungkinkan akan adanya tambahan pasokan bagi kita di Jayapura. Kami sudah kerjasama dengan kantor Perwakilan BI Sulawesi Selatan untuk membawa kelompok tani-nya ke Merauke,”terang Faturahman saat Bincang – Bincang Media (BBM) yang digelar Bank Indonesia perwakilan Papua pekan ini di Jayapura.
Kegiatan BBM ini hadir juga Remon Samora selaku Kepala Tim Implementasi KEKDA (Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah),
Ardhiansyah Baskara selaku Analis Tim Implementasi KEKDA BI Papua
dan Muhammad Fahrurrizki Aulia bagian Analis Tim Implementasi KEKDA BI Papua
Diharapkan dengan kegiatan GNPIP di Merauke ada peningkatan produksi, penerapan agriculture practices juga semakin meluas. Kemudian juga kerjasama antar daerah bisa membantu peningkatan pasokan.
Diketahui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) merupakan wujud dari sinergi dan inovasi antara Bank Indonesia dengan Kementerian/Lembaga terkait, serta Pemerintah Daerah dalam rangka mengendalikan laju inflasi khususnya pada kelompok pangan bergejolak.
GNPIP ke II di tahun 2024 mengusung Tema Mewujudkan Ketahanan Pangan Papua Selatan yang Berkelanjutan melalui Inovasi, Sinergi, dan Digitalisasi.
GNPIP pertama 2023 digelar di Kabupaten Keerom. Keerom dan Merauke telah dicanangkan sebagai food estate dan lumbung pangan.
Faturachman menjelaskan, GNPIP merupakan langkah sinergis Bank Indonesia dengan stakeholder di daerah, khususnya untuk pengendalian inflasi pangan di wilayah kerja KPwBI Papua meliputi empat Provinsi, yakni Papua Induk, Papua Tengah, Papua Selatan dan Papua Pegunungan.
Agenda GNPIP ke II 2024, antara lain, berupa pemantapan komitmen KPwBI Papua, untuk upaya-upaya peningkatan produksi dan produkvitas, khususnya di sektor tanaman pangan dalam hal ini holtikultura.

Feskop Papua
Selain itu Bank Indonesia juga akan menggelar Festival Kopi Papua yang merupakan bagian dari peringatan HUT RI ke-79 dan kolaborasi antara KPwBI Papua bersama Pemerintah Provinsi Papua.
Bank Indonesia ditunjuk sebagai seksi pameran dan hiburan. “Jadi Festival kopi ini merupakan flagship event yang ketujuh kalinya dilakukan Bank Indonesia,”terangnya.
Festival Kopi Papua rencananya bakal dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki serta Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung.
BI Papua melihat Feskop adalah event yang tidak berdiri sendiri. Setelah sebelumnya digelar sensory boothcamp untuk menumbuhkan juri – juri di Papua. Pihaknya mengundang penggiat kopi Papua dan pelaku kopi Papua dibawa ke Kopenhagen – Denmark dengan nilai Rp. 1,45 miliar.
“Kita sedang berusaha agar pegiat kopi di Papua dapat merespon demand atau memenuhi demand global. Kita harapkan nilai Rp.1,45 miliar dapat bertambah,”harapnya.
Feskop sebagai acara puncak bentuk dukungan Bank Indonesia untuk industry kopi Papua. Disertai harapan di Feskop bisa muncul penggiat kopi. Selain itu juga akan diundang pihak Perbankan untuk bagaimana bisa mendukung pengembangan kopi Papua mulai dari hulu hingga ke hilir.
Ditempat yang sama, Kepala Tim Implementasi KEKDA KPwBI Papua, Remon Samora menerangkan tingkat inflasi nasional pada Juni 2024 berada pada level 2,51 persen yoy.
Secara spasial, inflasi di Provinsi Papua dan Papua Selatan relatif terjaga di level 1,47 persen yoy dan 2,04 persen yoy, sehingga menempatkan kedua provinsi ini dalam urutan 6 besar provinsi dengan inflasi terendah.
Remon menjelaskan, inflasi sebagian besar disumbang komoditas pangan, akibat dari berbagai faktor.
“Oleh karena itu, perlu peran semua pihak untuk bersatu menggelorakan GNPIP Papua,”terang Remon. (Redaksi)
