Intelektual Muda Byak Pertanyakan Ketidak Ikutsertaan Kabupaten Supiori di Sail Teluk Cenderawasih
“Secara industri baik itu di bidang pariwisata, perikanan serta industri lainnya menjadi triger atau pemicu pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Lebih khusus Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Supiori yang merupakan dua kabupaten yang dapat di tempuh lewat transportasi darat. Ini sangat besar dampak ekonominya,”bebernya.
JAYAPURA RadarPagiNews – Tokoh Intelektual Muda Byak, Hugo Efraim Aibekob, Amd.TS mempertanyakan ketidakikutsertaan Kabupaten Supiori,Provinsi Papua pada even Sail Teluk Cenderawasih (STC) tahun 2023, yang mana acara puncaknya dilaksanakan pada tanggal 21 – 27 November.
Even berskala nasional dan digadang – gadang bertaraf internasional itu, mengambil thema Memperkuat Kedaulatan Maritim Indonesia di Pasifik akan dibuka Presiden Joko Widodo, yang menurut rencana tiba hari ini Selasa (21/11/2023), di Kota Karang Panas Biak, Pukul 16:00 WIT.
Presiden Jokowi akan hadir bersama para menteri serta jajarannya. ”Kira – kita apa kendalanya, sehingga Kabupaten Supiori tidak ikut serta,”tanyanya saat dihubungi redaksi sore ini.
Sebagai Tokoh intelektual muda Suku Byak yang meliputi Biak dan Supiori, dirinya meminta dengan hati yang tulus, agar Bupati Supiori Yan Imbab bersama dan Wakil Bupati Supiori Nichodemus Ronsumbre beserta jajaran pemerintahan dapat menjelaskan secara resmi kepada Masyarakat Supiori terkait hal ini.
“Apa kendalanya atau sebabnya apa, sehingga Kabupaten Supiori tidak ikut serta mengambil bagian dalam even besar tersebut,”ujarnya dengan nada tanya.
Menurutnya penjelasan dari Pemkab Supiori dirasa penting, agar masyarakat Supiori dan terlebih khusus Bapak Presiden dan Para Menteri serta dari jajaran pusat dapat mengetahui apa sebenarnya kendala tersebut.
Pasalnya di even besar ini, jika Kabupaten Supiori ikut ambil bagian. Dapat memberikan imbas dan dampak perekonomian yang signifikan akan terjadi. Termasuk juga kabupaten – kabuaten yang melaksanakan even tersebut. Seperti Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Yapen, Waropen dan Sarmi.
“Secara industri baik itu di bidang pariwisata, perikanan serta industri lainnya menjadi triger atau pemicu pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Lebih khusus Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Supiori yang merupakan dua kabupaten yang dapat di tempuh lewat transportasi darat. Ini sangat besar dampak ekonominya,”bebernya.
Sebagai putra asli asal dari Wilayah Saireri, Hugo sapaan akrabnya mengaku bangga punya Presiden yang luar biasa.
“Bapak Jokowi selalu datang dan melihat rakyatnya di Papua. Momen penting ini seharusnya Kabupaten Supiori turut ikut serta. Ini Peluang Emas,”ucapnya.
Sebagai Intektual Muda Byak dirinya mengharapkan penjelasan resmi Pemerintah Kabupaten Supiori yang merupakan salah satu Kabupaten yang berbatasan dengan negara luar.
Caption : Salah satu keindahan alam di Kabupaten Supiori dari sektor maritimnya. (foto : ist)
Untuk diketahui Kabupaten Supiori menjadi salah satu kabupaten yang mana dua wilayahnya yakni Pulau Meosbepondi dan Mapia adalah merupakan pulau terluar yang berbatasan dengan Kawasan Pasifik. Kedua pulau ini mempunyai potensi kemaritiman yang sangat luar biasa menjanjikan dan masih banyak lagi potensi wisata yang dapat digali di wilayah ini.
Sekali lagi Hugo berharap Bupati dan Wakil Bupati Supiori dapat menjelaskan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia dan serta para menteri yang hadir dan masyarakat Supiori tentang kendala dan hambatan, yang menyebabkan Kabupaten Supiori tidak ikut serta dalam Agenda Besar Negara. Dalam hal ini even STC (Sail Teluk Cenderawasih).
“STC dapat memperkuat kedaulatan maritim Indonesia di Pasifik demi masa depan Papua yang gilang gemilang dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Syowi Ma Kasumasa, Jow Suba !,”pungkasnya. (Redaksi)