Didera Isu Korupsi, Jangan Lupa Kontribusi Bank Indonesia Bagi Perekonomian Nasional
Oleh : Odeodata H Julia
Setahun belakangan ini, isu korupsi dugaan penyelewengan dana Corporate Social Responsibility (CSR) mendera Bank Indonesia. Saat ini KPK sudah memeriksa 16 orang saksi dan tiga diantaranya adalah Pegawai BI. Selain itu juga Lembaga anti rasuah ini menyita sejumlah dokumen penting.
Namun kita kesampingkan dulu kasus yang tengah bergulir. Saat ini isi artikel kami akan membahas peran dan kontribusi BI dalam perekonomian nasional.
Sebagai Bank Sentral milik Republik Indonesia. Tentunya memiliki sejumlah peran penting dalam menjaga stabilitas nilai rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Selanjutnya sebagai otoritas moneter, BI tidak hanya berfungsi sebagai pengatur kebijakan moneter, tetapi juga sebagai penjaga sistem pembayaran dan pengawas stabilitas sistem keuangan.
Resmi berdiri pada tanggal 1 Juli 1953, setelah nasionalisasi dari De Javasche Bank (didirikan Belanda pada 1828). Indonesia akhirnya memiliki bank sentral sendiri yang berperan dalam mengatur kebijakan moneter.
Peran penting Sjafruddin Prawiranegara, seorang tokoh ekonomi Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), menjadi salah satu figur kunci dalam proses pembentukan Bank Indonesia.
Sebagai ekonom yang sangat peduli dengan kemandirian ekonomi bangsa, Sjafruddin terlibat aktif dalam merancang kebijakan moneter dan keuangan yang diperlukan oleh Bank Indonesia untuk mengelola stabilitas ekonomi negara.
MUBI
Minggu kedua di bulan Oktober 2025, para jurnalis Papua ikut Capacity Building Wartawan di Jakarta. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari itu, Bank Indonesia Papua diajak untuk mengikuti field trip ke Museum Bank Indonesia (MUBI) dipandu Nia. 33 orang jurnalis ini diajak keliling area museum dan melihat Sejarah berdirinya Bank Indonesia dalam sebuah tayangan animasi super canggih di Theater MUBI.
Ringkasnya sejarah Perbankan di Indonesia dimulai sejak masa kolonial Belanda pada abad ke-18. Pada masa itu, pemerintah kolonial membutuhkan institusi keuangan yang dapat mendukung kegiatan perdagangan, mengelola keuangan dan mendistribusikan mata uang untuk kepentingan ekonomi Belanda di wilayah Hindia Belanda (sekarang Indonesia).
Bank pertama di Indonesia didirikan pada tahun 1746, yaitu De Bank van Leening yang berfungsi sebagai lembaga pemberi pinjaman uang dengan jaminan barang. Meski sederhana, bank ini adalah cikal bakal Perbankan di tanah air.

Punya Fungsi dan Tujuan Utama
Sesuai UU No. 23 Tahun 1999, tujuan utama BI adalah mencapai dan melihat kestabilan nilai rupiah, yang meliputi dua hal yakni Stabilitas nilai mata uang terhadap barang dan jasa (inflasi). Dimana BI menetapkan target inflasi tahunan agar harga-harga tetap terkendali.
Kemudian stabilitas nilai rupiah terhadap mata uang asing yakni peran BI juga ikut menjaga nilai tukar rupiah dengan intervensi pasar valas bila diperlukan.
Disadur dari www.buguru.com ,BI juga mempunyai fungsi dan tugas utama yang menjadi tiga pilar utama sebagai landasan tugasnya. Diantaranya, Pertama, menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter seperti, Mengendalikan jumlah uang beredar, Menetapkan suku bunga acuan (BI Rate atau BI-7 Day Reverse Repo Rate) dan Mengatur cadangan devisa.
Kedua, Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran misalnya, Menyediakan sistem pembayaran modern seperti BI-FAST, RTGS dan SKNBI, Mengawasi penggunaan uang tunai dan digital dan juga Mendorong inklusi keuangan melalui sistem pembayaran berbasis QRIS.
Ketiga, Menjaga stabilitas sistem keuangan yakni memonitor risiko makroekonomi dan perbankan, bekerja sama dengan OJK dan LPS untuk mencegah krisis keuangan, Menyediakan instrumen makro prudensial.
Sebagai bank sentral, tentunya BI punya peran dalam menjaga perekonomian di tanah air. Kami mencatat ada lima peran BI seperti Pengendali Inflasi dimana dengan kebijakan moneter, BI menargetkan inflasi tahunan sesuai sasaran pemerintah agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
Penjaga Nilai Tukar Rupiah, BI berperan menjaga stabilitas rupiah terhadap dolar AS maupun mata uang lain untuk melindungi perekonomian dari gejolak global.
Pengembangan Sistem Pembayaran Digital, BI meluncurkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), sistem pembayaran berbasis QR yang memudahkan transaksi digital.
Pendukung Pertumbuhan Ekonomi, dengan menjaga stabilitas moneter, BI menciptakan iklim investasi yang sehat dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Selain itu juga sebagai Kontributor Kebijakan Nasional,
BI aktif mendukung kebijakan fiskal pemerintah, misalnya melalui burden sharing dalam pembiayaan APBN saat pandemi COVID-19.
Di era teknologi saat ini, Bank Indonesia juga berusaha beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Seperti, BI-FAST yakni sistem pembayaran cepat, aman, dan murah dengan biaya transfer hanya Rp.2.500,-.
Selanjutnya QRIS yakni standarisasi pembayaran QR Code untuk mendukung UMKM dan ekonomi digital dan juga Digital Rupiah (Central Bank Digital Currency/ CBDC) yakni rencana peluncuran rupiah digital sebagai alat pembayaran sah di era digital.
Kontribusi BI Papua
Sisi lain, BI juga mempunyai tantangan tersendiri yakni, Gejolak ekonomi global, seperti kenaikan suku bunga The Fed, fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian geopolitik. Kemudian Inflasi dalam negeri akibat kenaikan harga pangan dan energi. Literasi keuangan masyarakat yang masih perlu ditingkatkan dan juga Keamanan cyber dalam sistem pembayaran digital yang semakin kompleks.
Bagaimana kontribusi Bank Indonesia kepada masyarakat untuk menunjang kestabilan ekonomi. Khusus di Papua, di wilayah ini BI terus melakukan edukasi keuangan dengan aktif menggelar sosialisasi dan literasi keuangan, seminar. Contohnya memberikan sosialisasi kepada kaum disabilitas, untuk diajarkan mengenal cinta dan paham rupiah. Agar lebih teliti saat memegang uang. Supaya terhindar dari uang palsu.
Kemudian dukungan nyata kepada UMKM seperti menggelar Festival Kopi (Feskop) Cenderawasih bagi para pelaku usaha UMKM di Papua. Peran BI juga membantu dalam hal pembiayaan, akses pasar dan digitalisasi.
Khusus untuk UMKM kopi, BI Papua paham betul bahwa kopi di Papua terutama dari wilayah Pegunungan seperti kopi dari Lanny Jaya, Kopi Wamena, Amungme, Pegunungan Bintang, Moanemani dan dari Kabupaten Yapen dikenal dengan nama kopi Ambaidiru punya cita rasa premium yang mendunia.
Ada teman saya seorang penggila kopi. Sempat mengunjungi sejumlah café di Kawasan Jakarta Pusat dan menyempatkan diri menyeruput secangkir kopi yang bukan berasal dari Papua.
Menurutnya rasanya sangat berbeda dengan kopi dari Papua, yang memiliki rasa lebih enak.
Tergress, UMKM Papua Juara Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC) pada ISEF 2025. Ruma Kombucha Exotyc Papua meraih Juara 1 Kategori Kuliner UMKM di ajang Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC) 2025. Ruma Kombucha sendiri merupakan binaan UMKM Bank Indonesia Papua.
Kontribusi berikutnya yakni Ekonomi hijau dimana BI mendukung kebijakan keuangan berkelanjutan dan mendukung target net zero emission.
Intinya peran/kontribusi Bank Indonesia untuk perekonomian nasional yakni menjaga stabilitas rupiah, menyediakan likuiditas, dan bekerja sama dengan pemerintah serta lembaga keuangan untuk pemulihan dan juga ekonomi. (Pernah dimuat di www.radarpaginews.com edisi : 23 Oktober 2025/Dihimpun dari berbagai sumber)
