Debat Perdana Pilkada Kota Jayapura 2024 Telah Berlangsung, Siapa Unggul?
JAYAPURA RadarPagiNews Debat perdana Pilkada Kota Jayapura telah berlangsung Jumat malam (18/10/2024) dengan menghadirkan empat kandidat calon Walikota dan Wakil Walikota yang bakal memimpin Port Numbay lima tahun kedepan.
Mereka diantaranya, Paslon No.1 Frans Pekey – H.Mansyur, Paslon No.2 Jhon Banua Rouw – H. Darwis, Paslon No.3 Boy Markus Dawir – Dipo Wibowo dan Paslon No.4 Abisai Rollo – H. Rustam Saru berlangsung di Papua Youth Creative Hub (PYCH).
Ketua Koalisi Enam Parpol nomor urut 4 Pendukung ABR – HARUS, Yuli Rahman mengklaim dari nilai antara 1 – 10. Maka nilai yang layak diberikan kepada Paslon yang selalu tampil kompak ini adalah nilai 10 dan bahkan 100.
Dirinya memberikan apresiasi penuh kepada kandidat yang diusung Parpol, diantaranya Partai Golkar, Gerindra, PAN, PPP, PKB dan Perindo. Karena pertanyaan yang dilontarkan moderator Dosen FISIP Universitas Cenderawasih, Muliyadi Anangkota SIP,MKP lebih elegan, tidak terkesan buru – buru dan tidak panik.
“Jadi pertanyaan – pertanyaan yang dilontarkan tidak harus disampaikan atau dijawab dengan tegas. Akan tetapi ada pesan – pesan moral yang harus disampaikan oleh para kandidat untuk memenuhi poin yang ada,”ujarnya.
Sehingga debat perdana ini luar biasa, walaupun ada sedikit hal yang nantinya akan dievaluasi pada debat kedua.
Empat pasangan calon walikota dan Wakil Walikota Jayapura tahun 2024 yakni Paslon No.1 Frans Pekey – H.Mansyur, Paslon No.2 Jhony Banua Rouw – H. Darwis, Paslon No.3 Boy Markus Dawir – Dipo Wibowo dan Paslon No.4 Abisai Rollo – H. Rustam Saru
Debat Perdana Kota Jayapura, menghadirkan lima panelis yakni Para Akademisi Universitas Cenderawasih diantaranya, Prof.Melkias Hetharia SH, M.Hum , Dr. Melkias Ramandey SE, M.Si, Akt.CA , David Erari SE.MM , Ade Irma Awayanti Msen SE, M.Sc , Dr. Gabriel Maniagasi S.Sos, M.Si.
Salah seorang warga kota sempat mengirimkan pesan singkatnya terkait hasil debat semalam. Menurutnya Paslon nomor urut 2 JBR – Hadir, jangan memakai Harta Milik Negara untuk kampanye. Seolah – olah bantuan itu datang dari dana pribadi pasangan Paslon ini.
Dirinya meminta Tim Hukum dari Paslon nomor urut 1,3 dan 4 untuk memberikan proteksi atau perlindungan pada bagian ini. “Ini sangat penting agar publik paham,”tulisnya.
Pasalnya bantuan perumahan itu dari Kementerian PUPR. “Tapi anehnya kenapa JBR – HADIR yang menyalurkan. Bukan instansi terkait yang punya kewenangan dan kewajiban untuk menyalurkan.
Barang Negara justru digunakan sebagai gratifikasi untuk mempengaruhi para pemilih, Sangat Tidak Benar,”tulisnya dalam pesan di whatsaap grup.
Busana Unik Empat Paslon Ada Artinya ?
Kehadiran empat paslon plus dengan massa pendukungnya, Jumat sore itu membuat suasana PYCH serasa beda. Masing – masing datang dengan meneriakkan yel yel dukungan kepada jagoan mereka sembari berharap dapat memenangkan kontesati pemilihan kepala daerah Kota Jayapura ini.
Tiba terlebih dahulu Paslon BMD – Dipo tampil kompak dengan mengenakan baju kemeja senada berwarna putih. Paslon yang didukung PDIP dan Partai Demokrat itu melemparkan senyum sumringah ketika melewati karpet merah.
Selang beberapa saat datang Paslon ABR – HARUS tiba diantar ratusan massa pendukungnya mengenakan stelan kemeja senada berwarna putih dipadu corak warna kuning dan biru serta gambar burung cenderawasih dan tifa.
Disusul Pasangan Frans Pekey – H Mansyur yang mengenakan pakaian berwarna coklat keki. Sesaat sebelum debat keduanya menjelaskan bahwa pakaian yang digunakan sebagai symbol/tanda diantara ketiga paslon lainnya hanya keduanya kandidat yang berlatarbelakang birokrat.
Paslon ini diusung PBB, Partai Garuda, Partai Ummat, Partai Buruh dan PKN.
Kandidat terakhir yang tiba adalah Pasangan Johny Banua Richard – Darwis Massy yang mengenakan pakaian berwarna biru navy sesuai dengan warna partai. Pasangan ini diusung Partai Nasdem, PKS, Partai Hanura, Partai Solidaritas Indonesia dan Partai Gelora.

Pekman Janjikan Perubahan Baru, Kuat di Data
Berlatarbelakang Birokrat, maka Paslon PekMan berkomitment untuk melanjutkan pekerjaan – pekerjaan pemerintah terdahulu yang belum terealisasi, dan juga melakukan perubahan perubahan baru untuk Kota Jayapura kedepan.
“Dengan semangat ini, perubahan ini maka kami mengusung visi yaitu Kota Jayapura yang harmoni, cerdas, sehat produktif dan afirmatif,” katanya saat memaparkan visinya.
Adapun visi dan misi tersebut digagas untuk mendorong Kota Jayapura yang cerdas, sehat, unggul, produktif dan sejahtera. Dari visi dan misi tersebut keduanya telah merancang satu program unggulan yaitu memberikan kartu sehat yang dinamai kartu sejahtera , “Kartunya sudah ada, tinggal nanti kita bagikan kepada masyarakat,” ujarnya.

JBR – Hadir Keukeh Dengan Program Pendidikan Gratis
Tak mau kalah Pasangan calon nomor urut 02 Jhony Banua Rouw-H.Darwis Masi (JBR-Hadir) mengusung visi yaitu Kota Jayapura cerdas cermat, efisien, religius, damai, aman dan sejahtera.
Dengan misi pengelolaan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, penguatan ekonomi bagi warga Kota Jayapura dan pendidikan gratis yang berkualitas dan meningkatkan infrastruktur yang terintegrasi dan juga segala kebijakan akan melibatkan stakholder terkait, terutama pihak gereja, dan tokoh adat.
Dari visi dan misi tersebut salah satu program prioritas JBR-Hadir adalah memberikan sekolah gratis bagi seluruh warga Kota Jayapura.
“Kata Nelson Mandela, jika ingin merubah dunia, maka perhatikan dulu pendidikan masyarakat,” tutur JBR menjelaskan latar belakang digagasnya progam sekolah gratis tersebut.

BMD – Dipo Usung 9 Misi dan Kesejahteraan Kampung
Sementara Pasangan calon nomor urut 03 Boy Markus Dawir-Dipo Wibowo atau BMD-Dipo keduanya mengusung visi yaitu terwujudnya Kota Jayapura yang bangkit, maju dan sejahtera dengan mengusung 9 misi.
“Sebagai anak adat, kita wajib memastikan kehidupan masyarakat adat, maupun para kepala kepala kampung, di Kota Jayapura ini,” katanya.

ABR – HARUS Andalkan Sektor Jasa Tingkatkan PAD
Selanjutnya Pasangan nomor urut 04 Abisai Rollo-Rustan Saru (ABR-Harus) mengusung visi terwujudnya Kota Jayapura sebagai Kota Jasa, yang berbudaya, religius, maju, mandiri dan sejahtera menuju jayapura emas.
Sementara misi mewujudkan kehidupan masyarakat yang berakhlak, sejahtera dengan memegang teguh nilai nilai keagamaan dan menjaga keluhuran adat istiadat.
Meningkatkan perekonomian yang bertumpu pada sektor jasa dan perdagangan ekonomi dan pembangunan.
“Kota Jayapura ini sektor jasa, kedepannya kami ingin meningkatkan berbagai sektor jasa di Kota Jayapura untik meningkatkan APBD kita,” katanya disambut tepuk tangan riuh para pendukungnya yang heboh.
Dengan program unggulan diantaranya menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga kota Jayapura, penguatan sektor UMKM pariwisata, dan peningkatan pertanian serta perlindungan perempuan dan anak.
“Kalau nanti terpilih saya akan buka lahan pertanian di wilayah Koya, tapi juga mengelola sektor sektor jasa dengan baik, sehingga bisa mendorong peningkatan PAD kita kedepan,” jelas mantan Ketua DPRD kota Jayapura itu.
Singgung Minimnya Waktu
Atas paparan visi misi keempat pasangan ini, melalui pesan singkatnya kepada redaksi, Pegiat Lingkungan Kota Jayapura Gamel Abdul Nasser mengucap syukur debat semalam berjalan lancar.
“Hanya evaluasinya adalah soal waktu yang minim. 2 menit dirasa sangat kurang untuk Paslon menyampaikan visi misi, memberikan pertanyaan dan menanggapi. Publik tidak mendapat penjelasan secara gamblang atas penyampaian paslon. Karena keterbatasan waktu,”ujarnya.
Dirinya menyarankan kepada KPU Kota Jayapura agar perlu menambah waktu karena ini moment lima tahun sekali. “Biarkan paslon menyampaikan lebih lengkap apa konsep pembangunan yang ditawarkan. Ini juga moment bagi publik melihat dan menilai serta menentukan pilihan,”tuturnya.
Gamel yang saat ini juga menjabat sebagai Redaktur Pelaksana salah satu media ternama di Papua itu juga menyarankan kepada KPU agar jangan telalu kaku. Karena ini pesta rakyat dan rakyat berhak tau “isi” semua paslon.
“Kemudian debat kedua rasanya kurang pas kalau dibuat di Jakarta. Sebab pemilih semua ada di Jayapura dan ada kecenderungan tidak smua masyarakat menonton TV. Jadi seperti minim asas manfaat dan paslon juga harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Karena harus membawa tim. Duit lari ke Jakarta lagi. Pdahal bisa diatur berputar di Papua saja,”singgungnya.
Disisi lain dirinya meminta kepada setiap paslon diharapkan bisa memaksimalkan pasangannya. Sehingga jawaban tidak hanya didominasi oleh cawalkot.
“Publik juga perlu menilai kualitas para wakil dan dengan mendengar mereka menyampaikan jawaban. Kita bisa mengetahui mana calon yang berkualitas,”tukasnya.
Isu Lingkungan
Dalam pesannya Gamel juga mengaitkan dengan isu lingkungan yang diharapkan ada konsep dan komitmen setiap Paslon memikirkan isu ini. Pasalnya Kota Jayapura terus berkembang tidak hanya infrastrukturnya saja. Akan tetapi manusianya dan kebutuhan akan air, udara yang bersih. Tentunya ada keterkaitan dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Hal kecil pemenuhan air bersih yang mana hingga saat ini masih menjadi Pekerjaan rumah besar dari setiap walikota ke walikota. Paslon juga harus memahami isu perubahan iklim. Sebab dampak dari perubahan iklim jang terjadi di Jayapura.
“Soal RTH kita menunggu konsep pembangunan yg berkearifan, dengan melihat persoalan ekologi. Jangan semua ditimbun dan dijadikan beton. Sebab ada ruang – ruang yang memang harus steril dari pembangunan. “30 Persen cakupan RTH sesuai UU hinngga kini juga belum terjabar secara baik,”pungkasnya.
Sementara itu salah satu warga kota Jayapura yang menyaksikan langsung acara debat itu mengatakan dari individu keempat paslon ini. menurutnya H Rustan Saru pemain terbaik dalam debat semalam.
“Juri memutuskan Pak Rustan Saru pemain terbaik malam ini,”ucapnya. (Odeodata H Julia/Yuth)
