Cerita ABR – HARUS Ketika Bertemu Sulastri Wanita Lansia Yang Sebatang Kara
JAYAPURA RadarPagiNews – Hujan sore Rabu (23/10/2024) di Kelurahan Awiyo, Distrik Abepura, saat Paslon Walikota – Wakil Walikota Jayapura Abisai Rollo – Rustan Saru akan mengakhiri blusukannya. Tiba – tiba seorang ibu kader Posyandu berbisik kepada pasangan nomor urut 4 ini, kalau ada seorang ibu jompo yang butuh perhatian.
Tanpa dikomando ABR – HARUS secara kompak langsung berkata, “Kita kesana jenguk,”ujarnya berbarengan.
Kondisi kosan Ibu Sulastri hanya seluas 2 X 2 meter, dengan biaya Rp. 500 ribu/bulan. Cukup miris melihat keadaan didalamnya. Semua barang kebutuhan ditumpuk di dalam kamar. Namun saat ABR – HARUS menyambanginya, masuk dalam kamar kosannya itu. Wanita yang masih terlihat gurat kecantikan di wajahnya itu tersenyum manis.
Namun senyum itu berubah menjadi sedih dan haru, saat mendengar ketulusan hati ABR – HARUS. Sulastri tinggal di salah satu rumah kos-kosan di Perumahan Madura, Jalan Nuri, Distrik Abepura, Kota Jayapura.
Sulastri hanya tinggal seorang diri tanpa sanak keluarga. Namun dirinya rela berjuang sendiri untuk bisa bertahan hidup.Dulu dirinya berprofesi sebagai tukang pijat ini, kini sudah tidak bisa lagi bekerja karena sakit dan hanya berbaring di atas sebuah Kasur tipis.
Untuk makanpun ia harus menunggu belas kasihan dari para warga sekitar. “Saya sudah 7 tahun tinggal di kos-kosan ini, setiap bulan saya harus bayar Rp.500 ribu,”ucapnya.
Sulastri mengaku jika ia hanya hidup seorang diri saja, anak-anaknya sudah tidak lagi bersamanya. “Anak-anak semua sudah pulang ke Jawa, saya hanya seorang diri disini,”akunya.
Hanya satu keinginannya ingin pulang ke kampung halamannya di Lembang, Jawa Barat. Namun tak ada biaya untuk membeli tiket. Dirinya hanya bisa berpasrah dengan keadaannya. Ingin berobat ke dokter. Namun lagi – lagi terkendala biaya. Namun kesedihan itu segera berlalu. Sulastri kini sedikit senang dan lega, karena ada orang baik dan masih peduli dengannya.
“Saya kaget karena tiba-tiba bapak Abisai Rollo dan H. Rustan Saru datang dan mau membantu saya untuk membeli tiket pesawat pulang ke Kampung di Jawa,”ujarnya berlinang air mata.
Dirinya mengaku sudah kenal baik dengan sosok Abisai Rollo dan H.Rustan Saru, karena keduanya sudah sering datang ke kompleksnya.
“Terima kasih sudah datang melihat saya dan membantu saya untuk pulang ke Kampung,”ucapnya dengan nada lirih.
Menanggapi hal itu Abisai Rollo menyampaikan rasa prihatinnya dengan kondisi Sulastri yang kini hidup sebatang kara dan sudah ditinggal anak dan keluarganya.
“Tadi dia minta untuk pulang kampung ke Jawa. Bulan Desember nanti. Nanti saya akan bantu tiket pesawatnya,”janjinya.
Abisai Rollo merasa terharu dan sedih ketika melihat Sulastri yang sudah sakit dan tidak bisa berdiri.
Belum lagi selama ini ia bertahan hidup hanya menunggu belas kasihan dari warga sekitarnya.
“Saya dan H.Rustan Saru akan bantu. Kami juga akan memangil dokter untuk datang memeriksanya disini,”ujarnya.
Hal senada disampaikan, H. Rustan Saru jika dirinya terharu setelah mendengar cerita dari Sulastri yang hidup sebatang kara.
Rustan Saru mengatakan, bersama Abisai Rollo baru mengetahui, setelah ada warga yang melaporkan disela-seĺa kegiatan blusukan mereka di Kompleks Perumahan Madura di Jalan Nuri.
“Tadi ibu-ibu kader Posyandu yang informasikan jika ada warga mereka yang sakit, sehingga kita datang melihat langsung keadannya,”ungkapnya.
Dirinya berharap, Sulastri lekas sembuh dari sakitnya dan bisa kembali ke Jawa bertemu keluarganya.
“Kami akan panggil dokter untuk datang memeriksanya. Kami pastikan kondisi kesehatannya dulu baik, baru kita akan pulangkan ke Kampung halamanya di Jawa,”tutupnya. (tim media)
