BBPOM di Jayapura Dapat Instruksi Pusat Terkait Program Makan Gratis
JAYAPURA RadarPagiNews – Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Jayapura Hermanto mengaku pihaknya sudah mendapatkan instruksi dari pusat untuk nantinya siap meneliti dalam rangka makanan bergizi yang akan menjadi program dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya saat ini dari BBPOM sedang bekerjasama dengan Kementerian dan Lembaga terkait dalam membuat satu model program makanan gizi yang terbaik.
“Karena untuk makanan sehat dan bergizi diperlukan nilai gizi yang cukup. Karena ini nantinya dikonsumsi anak – anak. Akan dihitung oleh pakar – pakarnya,”terangnya menjawab pertanyaan media ini di Jayapura baru – baru ini.
Lanjutnya pada prinsipnya untuk makanan itu empat sehat lima sempurna. “Jadi ada kadar karbohidratnya misalnya kalau itu nasi. Nanti bisa diganti dengan produk local. Kita di Papua ini ada sagu dan ubi, ada kalorinya. Kemudian lauknya bisa juga diganti dengan ikan. Karena di Papua ini kaya akan hasil laut, yang tentunya bisa dimanfaatkan,”terangnya.
Banyak ikan laut di Papua termasuk ikan air tawar juga bisa dimanfaatkan. Sayur – sayuran potensinya banyak sekali. Bisa juga dimanfaatkan. Termasuk buah – buahan local juga sangat segar. Ini juga bisa dimanfaatkan. Termasuk juga susu bisa ditambahkan juga.
“Artinya kami dari Badan POM pastinya akan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, Kelautan dan Perikanan, Pertanian untuk bersama – sama merumuskannya. Kami siap merumuskannya, karena sudah ada instruksi dari Badan POM pusat untuk kami di daerah mengawal program ini,”ungkapnya.
Dirinya sangat yakin program ini akan terlaksana. Akan dirumuskan makanan sehat dan bergizi untuk anak – anak di Papua ini.
Teliti Kandungan Gizinya
Sebelumnya Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong meminta untuk BBPOM di Jayapura meneliti berapa kandungan gizi dalam sagu. Sehingga kalau hendak dimakan oleh seorang anak. Apakah angka kecukupan gizinya sudah cukup ataukah belum
Menurutnya masalah makanan bergizi saat ini sedang di simulasi yang tentunya antara daerah satu dan daerah lainnya nilainya berbeda.
“Tentunya di daerah kita ini, mungkin kita gantikan nasi dengan panganan local seperti ubi dan lainnya. Saat ini tinggal dihitung dari BBPOM nilai kandungan gizinya sampai dimana,”sarannya.
“Jadi jangan kita kasih makan 1 kg tetapi nilai kandungan gizinya tidak ada. Inilah nanti kita akan berkolaborasi dengan BBPOM maupun dengan Kementerian Perindustrian untuk melihat makanan apa yang cocok untuk kita di Papua. Karena ini program pemerintah yang harus dijalankan,”tegasnya.
Di Jawa atau Provinsi lainnya sedang disimulasikan, menurut informasi dengan harga Rp. 15 ribu sudah cukup. Sedangkan di Papua akan dihitung nilainya terlebih dahulu. Karena program ini harus dilaksanakan. Karena ini merupakan hal yang sudah diprogramkan. (Redaksi)