Sikapi Situasi di Wamena, APS Pegunungan Ajak Semua Pihak Ikut Selesaikan Masalah
WAMENA RadarPagiNews – Sehubungan dengan konflik perang suku yang berlangsung di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan antara Wouma dan Assolokobal. Serta daerah lainnya, yang saat ini semakin memburuk dan berpotensi menyebabkan banyak korban.
Mendapat sorotan dari Analisis Papua Strategis (APS) Provinsi Papua Pegunungan. Ketua APS Papua Pegunungan Sonni Lokobal dalam rilis yang dikirim ke meja redaksi, Jumat siang (14/6/2024). Meminta kepada pemerintah daerah serta pihak keamanan TNI/Polri segera mengambil langkah tegas, tepat dan berlandaskan hukum.
“ Saya juga mengajak semua pihak masyarakat dari setiap suku/clan yang mendiami wilayah Kota Wamena untuk menjadi mitra dalam bersinergi. Memberikan saran dan masukkan yang baik demi kemaslahatan dan kenyamanan keamanan kita bersama. Hal ini termasuk tokoh masyarakat, pemuda, pemudi, pihak gereja, hamba Tuhan, serta berbagai pimpinan ormas dan lembaga-lembaga LSM di Papua Pegunungan, khususnya di wilayah Wouma, Assolokobal, Welesi, Assotipo, dan lainnya,”ujarnya.

Dirinya juga mengajak semua pihak untuk merawat dan menyelesaikan masalah kita ini, mengedepankan kedamaian sebagai sesama orang Papua Pegunungan, yang bermartabat dan saling melindungi satu sama lain. Demi menjaga keberlangsungan hidup kita masing-masing.
“Saya melihat bahwa saat ini kita masih mempertahankan ego masing-masing, sementara masalah keamanan di Wouma, Kurima, dan Assolokobal sudah memakan banyak korban. Kita sebagai kaum intelektual dan pemilik Jayawijaya wajib memberikan pemahaman serta solusi yang tepat kepada pemerintah dan pihak keamanan dalam menjaga kenyamanan bersama,”tukasnya.
Pada kesempatan itu, Sonny mengatakan, apa yang disampaikan Ismail Asso, yang juga merupakan salah satu Anggota MRP Papua Pegunungan, bahwa perlu ada ketegasan dari pihak keamanan.
“Tidak ada salahnya untuk kita lakukan evaluasi, koordinasi, dan identifikasi konflik-konflik kesukuan di Kabupaten Jayawijaya,”imbuhnya.
Pandangannya sebagai anak dari Konfederasi Wilayah Assolokobal, Assotipo, Mulaitipo adalah bahwa pihak keamanan, khususnya Polres Jayawijaya, harus tegas dan tidak boleh memberikan peluang penyelesaian di wilayah hukum adat, jika masalah yang terjadi berkaitan dengan wilayah perang suku.
Polisi semestinya melakukan langkah-langkah persuasif dengan mengidentifikasi setiap kondisi sosial budaya masyarakat Jayawijaya pada umumnya (Lapago), sehingga dapat mengetahui fungsi penyelesaian yang tepat dan damai.
Dirinya juga meminta kepada pimpinan pemerintah dan keamanan Polres untuk melakukan banyak evaluasi Kamtibnas dalam pendekatan sosial budaya antar suku dan wilayah persuasif penyelesaian yang benar, terukur, dan tepat.
“Kita jangan tertinggal dengan kondisi masalah, sementara aktivitas ekonomi, pendidikan, dan sosial kemaslahatan kita lainnya tertinggal akibat konflik yang dapat merusak hubungan kebersamaan kita sebagai anak Papua dan sesama manusia,”pungkasnya. (Redaksi)

Juni 14, 2024 @ 3:46 am
Siap dukungan
Juni 14, 2024 @ 3:47 am
Siap dukungan
Juni 14, 2024 @ 3:52 am
Siap dukungan