RS Ramela Kini Miliki Alkes Laparoscopy
KOYA RadarPagiNews – Pemerintah Kota Jayapura, Rabu sore (29/10/2025) menyerahkan bantuan alat Kesehatan (Alkes) Laparoscopy kepada Rumah Sakit Ramela, yang diserahkan Wakil Walikota H Rustan Saru kepada Direktur RS Ramela, Fredriks Y Hisage dan disaksikan juga empat anggota Komisi D DPRD Kota Jayapura.
Alkes ini merupakan bantuan dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN.
Seperti yang dijelaskan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Jayapura, Betty Anthoneta Puy yang juga selaku Ketua Panitia kepada wartawan mengatakan seluruh pembiayaan ini, bersumber dari DPA DP3AKB Kota Jayapura, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik.
“Penggunaannya pastinya untuk rumah sakit dan pengadaannya lewat kita DP3KAB,”tuturnya.
Di hari yang sama juga telah dilakukan operasi kepada 12 pasien yang masing hanya berlangsung selama 15 menit. 12 pasien ini adalah para ibu yang ingin steril, karena sudah tidak ingin mempunyai anak lagi.
“Peralatan ini kami berikan kepada rumah sakit yang belum memiliki. RS Ramela ini sebenarnya jadi sasaran dari tahun 2023 lalu. Cuma mereka harus lengkapi segala persyaratan untuk bisa alat ini kami berikan. Sehingga baru tahun ini kita adakan,”ungkapnya.
Selain itu juga mempercepat, mempermudah untuk tubektomi atau medik operasi bagi Wanita untuk steril.
“Jadi ini memang untuk keluarga – keluarga yang sudah tidak berencana punya anak lagi. Sehingga harus ada persetujuan dari suami sebagai salah satu syarat. Kemudian digiring untuk melakukan medis operasi wanitanya,”paparnya.
Diakuinya saat ini pihaknya memiliki tantangan. Termasuk juga petugas lapangan dari BKKBN yang bergerak di lima distrik, 35 kelurahan dan 14 kampung. Untuk memberikan sosialisasi membangun pemahaman kepada masyarakat melakukan tubektomi atau KB steril.
“Kembali kepada keluarga sendiri. Tugas kami memberikan pemahaman untuk mereka tau kehadiran seorang anak. Anak ini anugerah. Tetapi anugerah ini harus diberikan hak – haknya. Seperti hak untuk hidup dan tumbuh kembangnya,”terangnya.
Ditegaskannya sosialisasi yang dilakukan BKKBN adalah keluarga berencana yang bukan untuk membatasi punya anak cukup dua saja. Akan tetapi bagaimana mengatur jarak kehamilan. Sehingga kesehatan sang ibu terpenuhi dan bisa berencana punya anak lagi.
Namun terkait dengan laparascopy atau steril kandungan ini, Pasangan suami istri sudah harus siap untuk tidak menambah anak lagi.
Senada dengan itu Direktur RS Ramela Fredriks Y Hisage mengatakan kalau laparascopy ini sudah berjalan. Maka untuk operasi sudah bisa dilakukan.
“Karena dengan alat ini. Untuk bedah juga sudah bisa dilakukan. Baik itu usus buntu maupun operasi yang lain,”bebernya.
Sehingga pihaknya berharap dengan kedatangan alkes ini. Rumah sakit yang dipimpinnya akan melengkapi apa yang menjadi kebutuhan. Agar bisa memberikan pelayanan. Sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat itu sendiri. (odea julia)
